Pc UNBK

SUPPLY PC UNBK dAN LAB SEKOLAH

Supply PC untuk UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) harus memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk mendukung kelancaran ujian. Dengan performa tinggi, daya tahan yang baik, dan sistem pendingin yang efisien, supply PC ini memastikan stabilitas dan keandalan sistem selama ujian. 

Berikut adalah beberapa deskripsi menarik mengenai supply PC UNBK:

  1. Kinerja Tinggi: Supply PC UNBK dilengkapi dengan komponen yang mampu menangani beban kerja berat, seperti prosesor yang cepat dan RAM yang cukup besar, sehingga dapat menjalankan aplikasi ujian dengan lancar.

  2. Daya Tahan: Power supply yang digunakan dirancang untuk memberikan daya yang stabil dan konsisten, mengurangi risiko gangguan selama ujian. Ini penting untuk memastikan bahwa semua perangkat berfungsi dengan baik tanpa terputus.

  3. Sistem Pendingin Efisien: Dengan sistem pendingin yang baik, supply PC dapat menjaga suhu tetap rendah, mencegah overheating yang dapat mengganggu kinerja selama ujian.

  4. Fleksibilitas dan Skalabilitas: Supply PC UNBK dirancang untuk dapat diupgrade dengan mudah, memungkinkan penambahan komponen baru sesuai kebutuhan di masa depan, seperti peningkatan kapasitas penyimpanan atau RAM.

  5. Keamanan Data: Dilengkapi dengan fitur keamanan yang baik, supply PC ini melindungi data ujian dari kehilangan atau kerusakan, memastikan integritas dan kerahasiaan informasi.

  6. Desain Ergonomis: Supply PC UNBK biasanya memiliki desain yang kompak dan ergonomis, memudahkan penempatan di ruang ujian yang terbatas.

  7. Dukungan Teknologi Terbaru: Menggunakan teknologi terkini, supply PC ini mendukung berbagai perangkat dan aplikasi yang diperlukan untuk ujian berbasis komputer, memastikan kompatibilitas dan performa optimal.

Dengan semua fitur ini, supply PC UNBK tidak hanya memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga memberikan pengalaman ujian yang lebih baik bagi siswa.

FILTER HEAVY DUTY

sUPPLY FILTER UDARA HEAVY DUTY

Filter udara heavy duty adalah komponen penting dalam sistem ventilasi dan pemeliharaan mesin, terutama dalam lingkungan industri yang keras. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari filter udara heavy duty:

  1. Penyaringan Partikel: Filter udara heavy duty dirancang untuk menyaring partikel debu, kotoran, dan kontaminan lainnya dari udara. Ini membantu menjaga kebersihan udara yang masuk ke dalam mesin atau ruang kerja.

  2. Perlindungan Mesin: Dengan menyaring partikel berbahaya, filter ini melindungi komponen mesin dari keausan dan kerusakan. Ini sangat penting untuk memperpanjang umur mesin dan mengurangi biaya perawatan.

  3. Meningkatkan Kualitas Udara: Filter udara heavy duty membantu meningkatkan kualitas udara di lingkungan kerja dengan mengurangi jumlah polutan dan alergen. Ini berkontribusi pada kesehatan dan keselamatan pekerja.

  4. Efisiensi Energi: Dengan menjaga mesin tetap bersih dan berfungsi dengan baik, filter udara heavy duty dapat meningkatkan efisiensi energi. Mesin yang bersih cenderung beroperasi lebih efisien, mengurangi konsumsi bahan bakar atau energi.

  5. Pengurangan Kebisingan: Beberapa filter udara heavy duty juga dapat membantu meredam suara dari mesin, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih tenang.

  6. Pencegahan Korosi: Dengan mengurangi kelembapan dan kontaminan dalam udara, filter ini dapat membantu mencegah korosi pada komponen mesin dan struktur bangunan.

  7. Aplikasi Beragam: Filter udara heavy duty digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di pabrik, pertambangan, konstruksi, dan industri otomotif, di mana kondisi lingkungan bisa sangat keras.

  8. Mudah Diganti dan Dikelola: Banyak filter udara heavy duty dirancang untuk mudah diganti dan dirawat, sehingga memudahkan pemeliharaan rutin.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, filter udara heavy duty sangat penting untuk menjaga kinerja mesin, meningkatkan kualitas udara, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.

 

SERVICE VENTILATION

Perbaikan dan Pemeliharaan Sistem Ventilasi

Sistem ventilasi yang terawat dengan baik akan memastikan kualitas udara dalam ruangan tetap optimal, meningkatkan kenyamanan, dan juga efisiensi energi.

Mengapa Perawatan Sistem Ventilasi Penting?

  • Kualitas Udara: Sistem ventilasi yang bersih membantu menghilangkan polutan, alergen, dan bau tidak sedap dari udara dalam ruangan.
  • Efisiensi Energi: Sistem yang terawat baik bekerja lebih efisien, mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional.
  • Umur Pakai: Perawatan rutin dapat memperpanjang umur komponen sistem ventilasi.
  • Kesehatan: Udara bersih dapat mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti alergi dan asma.

PIPA DAN SISTEM PLUMBING

Sistem Plumbing akan berkaitan dengan sistem drainase atau distribusi air untuk kebutuhan sehari hari. Sehingga tidak hanya digunakan di dalam rumah saja namun juga akan digunakan di bangunan lain yang lebih besar seperti industri dan bangunan publik lainnya.

Fungsi dari plumbing pada rumah tangga dan industri adalah sebagai berikut:

 – Memasok air bersih Plumbing memasok air bersih ke dalam rumah tangga melalui pipa air yang terhubung ke sistem air umum. Air ini dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci piring, mencuci pakaian, dan lain sebagainya.
 – Membuang air limbah Plumbing juga bertanggung jawab untuk membuang air limbah yang dihasilkan dari penggunaan air bersih. Air limbah ini disalurkan ke sistem pembuangan umum atau sistem septik tank di dalam rumah tangga.
 – Membuang limbah padat Plumbing juga dapat membuang limbah padat seperti sisa makanan, sampah organik, dan lain sebagainya melalui saluran pembuangan di dapur atau kamar mandi.
 – Menjaga kualitas air bersih Plumbing juga bertanggung jawab untuk menjaga kualitas air bersih dengan menggunakan filter, penjernih, atau perangkat lainnya yang membantu menghilangkan kotoran dan bakteri dari air sebelum air masuk ke rumah tangga.
 – Memperbaiki kerusakan pipa Plumbing juga berperan dalam perbaikan kerusakan pipa, baik itu mengganti pipa yang rusak, memperbaiki bocor pipa, atau memperbaiki kerusakan pada katup dan fitting.

KOMPONEN ROBOTIK

Sensor, PLC (Programmable Logic Controller), dan komponen robotik

Sensor, PLC, dan Komponen Robotik: Pilar Utama dalam Otomasi Industri

Sensor, PLC, dan komponen robotik merupakan tiga komponen kunci yang saling terkait dalam sistem otomasi industri modern. Ketiganya bekerja sama untuk memungkinkan mesin dan proses industri beroperasi secara otomatis, efisien, dan akurat.

Sensor: Mata dan Telinga Robot

Sensor adalah perangkat yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan dalam lingkungan fisik. Mereka berperan sebagai “indra” bagi sistem otomasi, memberikan informasi penting tentang kondisi sekitar.

  • Jenis-jenis Sensor:
    • Sensor Proximity: Mendeteksi keberadaan objek tanpa kontak fisik.
    • Sensor Fotoelektrik: Mendeteksi objek berdasarkan perubahan intensitas cahaya.
    • Sensor Suhu: Mengukur suhu.
    • Sensor Tekanan: Mengukur tekanan.
    • Sensor Posisi: Mengukur posisi suatu objek.
    • Dan masih banyak lagi.
  • Fungsi Sensor:
    • Mendeteksi keberadaan objek
    • Mengukur parameter fisik
    • Memicu tindakan berdasarkan data yang diperoleh

Alat dan Perlengkapan Keselamatan

Supply Alat Safety / Alat Pelindung Diri (APD)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan APD
  • Jenis bahaya: Setiap pekerjaan memiliki bahaya yang berbeda, sehingga pemilihan APD harus disesuaikan.
  • Tingkat risiko: Semakin tinggi risiko, semakin tinggi pula tingkat perlindungan yang dibutuhkan.
  • K kenyamanan: APD harus nyaman digunakan agar pekerja mau memakainya.
  • Standar: APD harus memenuhi standar keselamatan yang berlaku.
Pentingnya Penggunaan APD

Penggunaan APD yang tepat sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja. APD dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja, mengurangi risiko cedera, dan meningkatkan produktivitas kerja.

Ingat: Penggunaan APD harus dibarengi dengan penerapan prosedur kerja yang aman dan pelatihan yang memadai bagi pekerja.

Plastik & Polimer

SUPPLY PLASTIK POLIMER

Plastik dan polimer seringkali digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki pengertian yang sedikit berbeda. Mari kita bahas satu per satu:

Polimer

  • Definisi: Polimer adalah molekul besar yang terbentuk dari pengulangan unit-unit yang lebih kecil disebut monomer. Bayangkan seperti rantai panjang yang terdiri dari banyak mata rantai yang sama.
  • Contoh: Protein, DNA, selulosa, dan karet alam adalah contoh polimer alami. Sementara, plastik, nilon, dan polietilen adalah contoh polimer sintetis.

Plastik

  • Definisi: Plastik adalah jenis polimer sintetis yang dibuat dari bahan baku seperti minyak bumi atau gas alam. Plastik memiliki sifat yang beragam, seperti fleksibel, keras, tahan panas, atau isolator listrik.
  • Karakteristik: Plastik umumnya ringan, tahan lama, dan mudah dibentuk menjadi berbagai bentuk. Sifat-sifat ini membuatnya sangat berguna dalam berbagai aplikasi.

Contoh Penggunaan Plastik:

  • Kemasan: Botol minuman, kantong plastik, kemasan makanan
  • Elektronik: Casing ponsel, komputer, televisi
  • Kendaraan: Bagian interior mobil, ban
  • Konstruksi: Pipa, bahan bangunan

SUPPLY MCB SWITCH / electrical mcb switch / Circuit Breaker

SUPPLY MCB SWITCH / electrical mcb switch / Circuit Breaker

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah perangkat pemutus sirkuit listrik yang digunakan untuk melindungi rangkaian listrik dari kerusakan akibat arus berlebih atau korsleting. MCB bekerja dengan cara otomatis memutuskan aliran listrik ketika mendeteksi adanya kelebihan arus, sehingga mencegah kerusakan pada peralatan listrik dan mengurangi risiko kebakaran.

Fungsi MCB
  1. Proteksi Arus Lebih: Melindungi rangkaian dari arus berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan.
  2. Proteksi Korsleting: Memutuskan sirkuit ketika terjadi korsleting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
  3. Pengoperasian Manual: Dapat digunakan untuk mematikan dan menyalakan rangkaian secara manual.
Komponen Utama MCB
  1. Kontak Utama: Menghubungkan dan memutuskan aliran listrik.
  2. Mekanisme Pemutus: Sistem yang memutuskan aliran listrik ketika arus berlebih terdeteksi.
  3. Bimetal Strip: Komponen yang membengkok saat suhu naik karena arus berlebih, yang kemudian memicu mekanisme pemutus.
  4. Solenoid: Kumparan elektromagnetik yang menyebabkan pemutusan sirkuit jika arus berlebih atau korsleting terjadi.
Cara Kerja MCB
  1. Operasi Normal: Arus listrik mengalir melalui MCB tanpa masalah.
  2. Arus Berlebih: Bimetal strip memanas dan membengkok, memutuskan aliran listrik.
  3. Korsleting: Solenoid menghasilkan medan magnet yang memicu mekanisme pemutus dengan segera.

SUPPLY ALAT TOOLS / SUPPLY TOOL SET / SUPPLY TOOL ELECTRICAL SET TOOLS ELEKTRIKAL

Berikut adalah beberapa alat elektrikal yang sering digunakan di pabrik dan lingkungan industri untuk berbagai tugas terkait listrik:

Alat Pengukur dan Uji
  1. Multimeter: Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi dalam rangkaian listrik.
  2. Clamp Meter: Digunakan untuk mengukur arus listrik tanpa memutus rangkaian, dengan cara menjepitkan alat ini pada kabel.
  3. Insulation Tester (Megger): Digunakan untuk mengukur resistansi isolasi kabel dan peralatan listrik.
  4. Oscilloscope: Alat yang digunakan untuk melihat bentuk gelombang listrik dan analisis sinyal.
  5. Earth Ground Tester: Digunakan untuk mengukur resistansi pentanahan (grounding).
  6. Voltage Tester: Digunakan untuk mendeteksi adanya tegangan listrik dalam suatu rangkaian.
Alat Pemotong dan Pengupas
  1. Wire Stripper: Alat untuk mengupas isolasi dari kabel listrik.
  2. Cable Cutter: Alat untuk memotong kabel listrik.
  3. Crimping Tool: Digunakan untuk menyambungkan konektor pada ujung kabel dengan cara menekannya.
Alat Pemasangan dan Perbaikan
  1. Soldering Iron: Alat untuk menyolder komponen elektronik pada papan sirkuit atau menyambungkan kabel.
  2. Heat Gun: Digunakan untuk menyusutkan tabung heat shrink pada sambungan kabel.
  3. Screwdriver Set: Sekrup berbagai ukuran yang digunakan untuk membuka dan mengencangkan sekrup pada peralatan listrik.
  4. Pliers (Tang): Berbagai jenis tang, termasuk tang kombinasi, tang potong, dan tang hidung panjang, digunakan untuk memegang, memotong, dan membengkokkan kabel.
Alat Pengelolaan Kabel
  1. Cable Tie (Zip Tie): Digunakan untuk merapikan dan mengikat kabel.
  2. Cable Tray: Sistem manajemen kabel yang digunakan untuk mengatur kabel di pabrik.
  3. Cable Duct: Saluran yang digunakan untuk melindungi dan merapikan kabel.
Alat Keselamatan
  1. Insulated Gloves: Sarung tangan isolasi yang digunakan untuk melindungi tangan dari tegangan listrik.
  2. Safety Glasses: Kacamata pelindung untuk melindungi mata saat bekerja dengan alat-alat listrik.
  3. Lockout/Tagout Kit: Digunakan untuk memastikan bahwa peralatan listrik dimatikan dan tidak dapat dihidupkan kembali selama perawatan atau perbaikan.
Alat Pemeliharaan
  1. Electrical Tape: Pita isolasi yang digunakan untuk melindungi sambungan kabel.
  2. Labeling Machine: Digunakan untuk memberi label pada kabel dan peralatan listrik.
  3. Cable Lugs: Konektor yang digunakan untuk menyambungkan kabel ke terminal.
Alat Analisis Listrik
  1. Power Quality Analyzer: Digunakan untuk menganalisis kualitas daya listrik dalam suatu sistem.
  2. Thermal Imager: Digunakan untuk mendeteksi panas yang dihasilkan oleh komponen listrik, membantu dalam mendeteksi masalah panas berlebih atau kegagalan komponen.

Alat-alat ini sangat penting dalam instalasi, pemeliharaan, dan perbaikan sistem listrik di pabrik, memastikan bahwa operasi berjalan dengan aman dan efisien.

SUPPLY KABEL / SUPPLY CABLE BY REQUEST

Di pabrik, berbagai jenis kabel digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari suplai daya hingga transmisi data. Berikut adalah beberapa jenis kabel yang sering digunakan di lingkungan industri dan pabrik:

1. Kabel Tenaga (Power Cables)
  • Kabel NYY (Non-sheathed insulated cable): Digunakan untuk instalasi tetap, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, tahan terhadap tekanan mekanis.
  • Kabel NYM: Cocok untuk instalasi tetap di tempat yang kering, lembap, dan basah, juga untuk di dalam tanah jika dilindungi.
  • Kabel N2XY: Kabel tenaga dengan isolasi XLPE yang digunakan di instalasi tetap dalam kondisi kering, lembap, dan basah.
2. Kabel Kontrol (Control Cables)
  • Kabel NYAF: Kabel fleksibel dengan konduktor tembaga halus, digunakan untuk instalasi kontrol yang membutuhkan fleksibilitas tinggi.
  • Kabel CY: Kabel yang dilapisi dengan pelindung untuk aplikasi kontrol dan pengukuran.
  • Kabel YY: Kabel kontrol fleksibel yang digunakan untuk aplikasi kontrol mekanik.
3. Kabel Instrumentasi
  • Kabel Instrumentasi Shielded (IS): Digunakan untuk transmisi data sensitif dan pengukuran yang memerlukan perlindungan terhadap interferensi elektromagnetik.
  • Kabel Intrinsically Safe (IS): Kabel yang dirancang untuk digunakan di area berbahaya dengan risiko ledakan.
4. Kabel Jaringan (Network Cables)
  • Kabel Ethernet (Cat5e, Cat6, Cat6a, Cat7): Digunakan untuk jaringan data dan komunikasi di pabrik, dengan berbagai tingkatan kecepatan dan kapasitas transmisi.
  • Kabel Fiber Optic: Digunakan untuk transmisi data kecepatan tinggi dan jarak jauh, mengurangi interferensi elektromagnetik.
5. Kabel Sinyal dan Kontrol
  • Kabel Thermocouple: Digunakan untuk sensor suhu dalam proses industri.
  • Kabel Sensor: Menghubungkan berbagai sensor di pabrik ke sistem kontrol utama.
6. Kabel Bus
  • Kabel Profibus/Profinet: Digunakan untuk komunikasi data di sistem otomatisasi pabrik.
  • Kabel Modbus: Digunakan dalam sistem komunikasi data industri.
7. Kabel Multicore
  • Kabel Multicore: Memiliki beberapa konduktor dalam satu jaket, digunakan untuk aplikasi kontrol dan sinyal.
8. Kabel Pengelasan
  • Kabel Pengelasan (Welding Cable): Fleksibel dan tahan terhadap kondisi berat, digunakan untuk menghubungkan mesin pengelasan dengan elektroda pengelasan.
9. Kabel Tray
  • Kabel Tray: Digunakan di sistem kabel tray untuk manajemen kabel yang rapi dan aman.
10. Kabel Tahan Api dan Tahan Panas
  • Kabel FR (Flame Retardant): Dirancang untuk menghambat penyebaran api.
  • Kabel Heat Resistant: Tahan terhadap suhu tinggi, digunakan di lingkungan yang panas.

Penggunaan kabel yang tepat sangat penting dalam memastikan keamanan, efisiensi, dan keandalan sistem di pabrik. Setiap jenis kabel dipilih berdasarkan kebutuhan spesifik aplikasi dan lingkungan operasionalnya.